Penyesuaian Diri Tumbuhan
Setiap mahkluk hidup, memiliki kemampuan penyesuaian diri. Penyesuaian diri mahkluk hidup disebut juga adaptasi. Tujuan penyesuaian diri antara lain: untuk bertahan hidup dengan lingkungannya, mendapatkan makanan, serta melindungi diri dari mangsanya.
contoh-contoh penyesuaian diri tumbuhan.
Berikut beberapa contoh penyesuaian diri pada tumbuhan.
penyesuaian diri Rafflesia.
-Mengeluarkan bau busuk untuk memikat serangga membantu penyerbukannya.
-Hidup sebagai parasit karena tidak dapat membuat makanannya sendiri.
penyesuaian diri kaktus.
-Memiliki daun berbentuk seperti duri yang berfungsi untuk mengurangi penguapan.
-Memiliki batang tebal berdaging yang berfungsi untuk menyimpan cadangan air.
-Memiliki akar yang panjang untuk mencari air.
penyesuaian diri Teratai
– memiliki tangkai daun yang berongga untuk menyalurkan udara ke akar.
-memiliki daun yang lebar dan tipis untuk mempercepat penguapan dan mengapung di permukaan air.
-memiliki akar yang menancap kuat di dasar perairan.
penyesuaian diri pohon Jati
-menggugurkan daunnya (meranggas) untuk mengurangi penguapan di musim kemarau.
penyesuaian diri Kantong semar.
-mengeluarkan aroma khas untuk menjebak serangga yang menjadi makanannya.
-menghasilkan cairan dari dinding daunnya untuk mencerna serangga.
penyesuaian diri Putri malu.
-mengatupkan daun saat disentuh, untuk melindungi diri dari herbivora (pemakan tumbuhan) yang akan memakannya.
penyesuaian diri Enceng gondok.
-batangnya menggembung yang terdapat rongga rongga yang berisi udara, yang berfungsi untuk membantu mengapung di air untuk pernafasan.
-memiliki akar serabut, untuk menjaga keseimbangan agar tidak tenggelam.
penyesuaian diri bunga Mawar.
-memiliki batang berduri untuk melindungi diri dari pemangsa.
-memiliki warna mahkota bunga yang menarik untuk menarik perhatian serangga untuk membantu penyerbukan.